Bab 64
Julia tertegun sejenak, lalu buru-buru berkata, "Nggak usah. Terlalu repot, terus nggak searah. Aku naik bus saja."
Hans dengan lembut mengingatkannya, "Ini tuh di pinggiran kota. Nggak ada halte bus, apalagi taksi."
"Terima kasih atas bantuanmu."
Mobil mewah berwarna hitam itu melaju di jalan.
Dalam waktu singkat, mobil tiba di lokasi konstruksi.
"Terima kasih."
Julia turun dari mobil dan menutup pintu. Seolah teringat sesuatu, dia menoleh ke belakang. "Aku mau traktir kamu sarapan. Ada warung sarapan enak dekat sini. Kebetulan kamu juga belum sarapan."
Hans biasanya tidak sarapan, hanya minum kopi hitam.
Namun, entah kenapa kali ini dia mengangguk.
Warung sarapannya tidak jauh, jadi mereka tidak naik mobil dan berjalan kaki.
Warung itu tidak besar, tetapi penuh sesak dengan orang-orang. Saat berjalan pun akan saling menyenggol satu sama lain.
Belum pernah melihat keramaian seperti itu, Hans mengernyitkan dahi.
Setelah menemukan tempat kosong, Julia membersihkannya dengan hati-hati. K
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda