Bab 47
Wajah Anita menjadi merah. Dia merasa lagi melayang setelah dipuji, sangat menikmati perasaan menjadi pusat perhatian seperti bintang-bintang yang mengelilingi bulan.
Sambil menunggu kesempatan, dia juga tidak lupa untuk menunjukkan sikapnya yang sombong dan melirik Julia.
Ekspresi di wajah Julia masih tenang, tanpa ada sedikit pun perubahan.
Tidak tahu apakah Anita yang seperti burung merak yang menebarkan sayapnya setiap kali lelah atau tidak, intinya dia melihatnya pun lelah.
Atmosfer di meja makan masih cukup baik.
Dalam waktu seketika, semuanya sudah kenyang.
Manajer minum banyak alkohol. Wajahnya merah dan berkata dengan penuh perasaan, "Selama ini belum pernah makan makanan yang mahal ini, hari ini bikin Anita jadi boros."
Anita merasa bangga seketika, lalu dia tersenyum manis, "Yang penting manajer suka, lain kali aku akan traktir kalian makan. Pelayan, mau bayar."
Pelayan berjalan masuk ke dalam, "Nona, selamat malam, total nominalnya 200 juta, apa Anda ingin membayarnya denga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda