Bab 76
Kantor itu menjadi sunyi senyap.
Semua orang tampak terkejut dan tidak percaya saat melihat ke arah Devan.
Sikapnya sangat sombong dan angkuh.
Apa sebenarnya hubungan antara Devan dan Bu Sonia?
"Kurang ajar! Beraninya kamu bilang begitu!"
"Siapa yang kasih kamu keberanian buat ngomong seenaknya?"
Fredi marah dan berteriak dengan nada tinggi.
"Aku yang kasih, kenapa?"
Tiba-tiba, Benny melangkah maju dan berdiri di depan Devan.
Aura dan karisma yang terpancar dari dirinya tiba-tiba berubah.
Saat itu, suasananya begitu menekan seolah ada beban berat di pundak Fredi, hingga dirinya tertegun sejenak.
Tatapan itu begitu berwibawa, layaknya seorang pemimpin.
Itu adalah sesuatu yang sudah lama tidak Fredi lihat.
Tapi, dari mana Benny mendapatkan keberanian untuk mengatakan hal itu?
Pada saat ini.
Semua orang bingung. Siapa sebenarnya orang ini yang berani berbicara seperti itu pada Fredi!
Bahkan Devan juga terkejut. Tatapannya dipenuhi dengan keheranan.
Di matanya, Benny adalah orang yang sang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda