Bab 59
"Ternyata ada adik perempuan secantik ini di keluarganya."
"Aku sangat iri padamu. Kamu dan dia nggak punya hubungan darah, tapi masih bisa hidup bersama."
Marco berbicara dengan penuh arti, tatapan matanya masih mengamati tubuh Erica tanpa henti.
Menjadi makin serakah.
"Apa kamu nggak pernah takut?"
Jarak Devan makin dekat dan dia bertanya dengan nada dingin.
"Takut? Aku nggak tahu apa yang dibicarakan Kak Devan."
Marco menggelengkan kepalanya, ekspresi wajahnya tampak bingung.
"Kalau begitu aku akan membuatmu merasakannya!"
Devan sudah tiba di depan Marco, sorot matanya tampak lebih lebar dari sebelumnya.
Rasa dingin yang menggigit tiba-tiba muncul.
"Kamu, apa yang akan kamu lakukan?"
Marco sedikit tertegun dan terkejut.
Dia datang ke sini dengan tujuan untuk mempermalukan Devan. Akan tetapi, Devan tidak berani menanggapinya.
Namun ....
Devan masih bergerak.
Dia langsung meraih kerah Marco dan melemparkannya ke tanah.
"Brugh!"
Marco langsung jatuh ke genangan air dan basah kuyup.
Ora
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda