Bab 485
"Nona Desi, jangan emosi. Kalian nggak salah dalam hal ini."
"Anak itu benar-benar kurang ajar! Bisa-bisanya dia bicara seperti itu ke kalian."
"Tapi, tenang saja, aku pasti akan memberinya pelajaran."
Kevin berkata dengan penuh percaya diri.
"Ya, hubungan kita memang dijodohkan oleh keluarga, jadi sah-sah saja."
"Dia cuma iri. Jangan ambil hati."
"Orang seperti itu cepat atau lambat akan kena batunya."
Rendi ikut menenangkan.
Mereka bahkan berani menjulurkan tangan, mencoba menepuk punggung keduanya untuk menenangkan.
Namun.
Desi dan Karin langsung tersentak, seolah baru saja disambar petir.
Mereka buru-buru menghindar dari sentuhan dua orang itu, raut wajah mereka tampak agak tegang.
"Kami baik-baik saja. Kalian nggak usah khawatir."
"Kami bisa mengurusnya sendiri, jadi tenang saja."
Desi dan Karin berujar dengan lirih.
Tatapan mereka memancarkan ketidaksukaan yang samar.
Bagi Desi dan Karin, keberadaan dua pria ini terasa mengganggu, membuat kewaspadaan mereka makin meningkat.
Namun

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda