Bab 479
Yasir segera membawa orang itu ke depan meja, sambil tersenyum berkata, "Silakan makan sepuasnya."
Kemudian, orang itu mengambil sepotong Kue Bunga Senja.
Namun, begitu dia memegangnya, ekspresinya langsung berubah muram.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian menipu?"
"Della sudah bilang kalau Kue Bunga Senja yang asli warnanya seperti batu alam."
"Tapi, ini malah seperti Kue Bunga Melati. Ada warna kuningnya lagi! Ini nggak sesuai."
"Kalau sikap kamu seperti ini, lebih baik pergi saja. Kami nggak mau dibohongi."
Penonton yang antusias itu menyindir dengan suara dingin, lalu akhirnya berbalik dan melenggang pergi.
Melihat sikapnya, orang-orang di sekitar mulai saling bertukar pandang, seakan memiliki pendapat yang sama.
Dari warna saja, mereka sudah bisa menilai jika ini bukan Kue Bunga Senja yang asli.
"Eh, kalian!"
Yasir tampak bingung dan agak frustrasi.
Akhirnya, dia melakukan panggilan video, mencoba menghubungi Della.
"Bos, orang-orang di sini nggak percaya kalau ini produk resmi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda