Bab 418
Saat ini.
Devan duduk di sebelah Erica tanpa mengatakan apa-apa.
Devan juga memandang ke kejauhan.
Cakrawala membentang sejauh mata memandang.
Permukaan laut terlihat tenang dan tenteram seperti cermin.
Rasanya nyaman sekali.
Suasana juga makin lama makin hening.
Devan hanya duduk menemani Erica tanpa mengatakan apa-apa.
Erica pun melihat ke arah samping. Begitu melihat sosok Devan, entah kenapa dia jadi merasa agak sedih.
Erica mengatupkan bibirnya, ekspresinya terlihat kesal dan sedih.
Matanya juga tampak berkaca-kaca.
Erica ingin memberi tahu Devan, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana.
"Nggak apa-apa."
Devan tersenyum dengan tenang, cerah dan hangat.
Rasanya Erica jadi lebih tenang dan lega.
Setelah itu, dia dan Devan duduk bersebelahan memandang laut.
Waktu pun berlalu dan langit perlahan menggelap.
Hingga akhirnya hanya ada sisa sinar matahari terbenam yang memancar dari kejauhan.
Cahaya yang menyilaukan menerangi permukaan laut.
Erica pun menghela napas dengan lega, perasaa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda