Bab 40
"Memang aku sedang berada di sekolahnya. Aku baru saja memarahinya."
Liana menjawab dengan santai.
Marco yang berada di seberang telepon sontak tertegun di tempat. Seluruh ekspresi wajahnya langsung berubah drastis.
Mengapa Liana pergi ke sekolah itu?
Tidak mungkin dia sedang menemui Devan, bukan?
Mungkinkah Liana berniat mengajak Devan pulang?
Tidak!
Dia tidak boleh membiarkan hal ini terjadi!
Apalagi, jangan sampai membiarkan Liana sampai menyelidiki Devan di sekolah!
Otak Marco segera bekerja dengan cepat. Dia takut Liana akan benar-benar menanyakannya di sekolah dan mengetahui bahwa nilai Devan cukup bagus.
Pada dasarnya, mereka semua berada di peringkat 100 teratas di sekolah.
Ini sudah merupakan nilai yang cukup bagus.
Sejak awal, Marco tidak ingin masalah ini terungkap. Jadi, dia berkata bahwa Devan berada di peringkat terbawah di sekolah.
Marco menggambarkan Devan sebagai bajingan yang suka bermain-main dan hanya tahu bagaimana bergaul dengan buruk dalam masyarakat.
Marco bahka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda