Bab 379
Di dalam hatinya, Erica berpikir bahwa wanita ini tidak punya kelebihan lain selain wajah cantiknya!
"Ayo pergi."
Devan berkata dengan nada lembut kepada Della.
"Baiklah."
Della tersenyum simpul, menjawab dengan nada lembut juga.
Keduanya berjalan sambil berbincang, membicarakan alasan kenapa Erica ikut bersama mereka.
Setelah mendengarnya, Della tak kuasa menahan tawa.
Dia melirik ke arah Erica dari waktu ke waktu, merasa gadis kecil ini benar-benar menggemaskan.
"Jangan lihat aku begitu! Kamu dulu pernah menjebak kakakku, ingin mencelakainya!"
"Aku nggak akan pernah melupakan hal itu. Aku akan selalu waspada terhadapmu!"
Erica mengucapkan ancamannya tanpa basa-basi.
Wajah Della langsung menunjukkan rasa malu, dia pun menarik kembali pandangannya.
Dia teringat pada kesepakatannya dulu dengan Liana, merasa sangat menyesal.
Hanya demi sedikit uang, dia setuju melakukan hal seperti itu.
"Itu sudah berlalu, nggak perlu dipikirkan lagi."
Devan buru-buru menghiburnya.
"Terima kasih. Tapi ha
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda