Bab 369
Desi mencoba memberi saran.
"Kami nggak sadar melakukannya. Kami kira kamu di rumah, seperti biasanya. Maafkan kami."
Karin sedikit menggigit bibirnya dan ikut meminta maaf.
Ketiga orang itu menunjukkan sikap yang tulus.
Namun, Devan hanya tersenyum sinis tanpa memberi jawaban.
"Kak Liana, jangan marah. Mungkin Kak Devan sudah makan sebelumnya, makanya nggak lapar."
Marco cepat-cepat menenangkannya, lalu melihat ke arah Devan dan berkata lembut, "Kak Devan, bagaimana kalau aku bantu pilihkan dan kumpulkan makanan yang enak buat kamu?"
"Nggak usah repot-repot."
Devan mengibaskan tangannya, lalu menyeret sebuah kursi dan duduk.
Dengan ekspresi datar, dia memandang orang-orang di depannya.
Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Kalau kalian nggak punya niat mengundangku makan, aku juga nggak mau makan."
"Langsung saja ke intinya. Kalau ada hal yang mau dibicarakan, katakan saja. Jangan ganggu aku lagi."
Sikap Devan sangat dingin. Dia tidak lagi mempermasalahkan tentang makanan.
Dia tahu ba
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda