Bab 247
"Kenapa? Kalian benar-benar mau memihaknya dan mengabaikanku?"
Liana bertanya dengan nada tidak terima.
"Kami nggak mengabaikanmu, cuma sekarang itu bukan waktu yang tepat buat menemuinya."
Sonia menjawab dengan serius.
"Cukup! Keluar kalian semua. Keluar!"
Liana berteriak marah, mengusir mereka.
Dengan rasa kecewa, Sonia dan yang lainnya akhirnya keluar dari kamar.
Mereka hanya bisa menghela napas panjang, hatinya dipenuhi rasa putus asa.
Siapa sangka, Liana ternyata menyimpan dendam sedalam itu terhadap Devan!
"Besok kita harus segera menemui Devan dan memberitahunya agar nggak menyerahkan batu itu."
Sonia mengingatkan dengan tegas.
"Setuju!"
Karin dan Desi mengangguk bersamaan.
Sementara itu.
Devan sibuk di malam hari. Dia mulai mencari informasi di komputer.
Untuk memilih rumah lelang, dia memastikan itu harus tempat yang terpercaya dan memiliki reputasi tinggi.
Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, dia akhirnya memilih Rumah Lelang Celosia.
Rumah lelang ini adalah yang terbesar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda