Bab 243
Dia tahu Benny masih ada urusan yang harus diselesaikan.
Namun, sebelum pergi, dia tiba-tiba berbalik.
"Bagaimana dengan Keluarga Atmaja?"
Pandangan Felix menjadi tajam, ekspresinya serius.
Benny terdiam sebentar.
Berpikir selama beberapa detik.
"Biarkan saja. Mereka nggak akan bisa membuat kekacauan di Yuwana."
Benny berkata dengan santai.
"Oke."
Felix tidak terlalu mempermasalahkan, hanya mengangguk.
Percakapan ini terkesan ringan dan alami.
Namun, Keluarga Atmaja tidak pernah tahu bahwa masa depan mereka akan berubah hanya dalam sekejap.
Di sisi lain.
Di ruang tamu Keluarga Atmaja.
"Hacih!"
Fredi bersin dan langsung menggosok hidungnya.
Dia bahkan merasa ada rasa dingin yang menyebar ke seluruh tubuhnya.
"Ini cuaca apa sih, kok bisa sedingin ini?"
Fredi mengerutkan dahi dan bergumam.
"Ayah, aku ambilkan jaket, ya!"
Marco yang sangat perhatian segera berbalik untuk mengambilkan jaket.
"Anak yang sangat baik, sungguh berbakti sekali!"
Fredi tampak sangat bangga, tersenyum, dan mengang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda