Bab 238
Saat itu.
Di dalam sebuah mobil mewah hitam.
Suasana terasa begitu sunyi.
Devan duduk di kursi depan, sementara Erica dan Della duduk di belakang.
Di antara Erica dan Della, ada sebuah batu besar.
Sebuah batu mentah yang sangat berharga.
Della tak bisa melepaskan pandangannya dari batu itu.
Ini adalah pertama kalinya dia berada begitu dekat dengan sebuah harta senilai enam ratus miliar!
Sayangnya, harta itu bukan miliknya.
"Sudah puas menatapnya?"
Tiba-tiba, Devan berkata dengan tenang.
"Ah?"
Della terkejut dan bertanya-tanya.
Dia buru-buru mengalihkan pandangannya dan menundukkan kepala.
"Jadi, katakan, sebenarnya apa hubunganmu dengan Keluarga Atmaja?"
"Atau lebih tepatnya, hubunganmu dengan Liana?"
Suara Devan terdengar lagi.
Della merasa tertekan, menggigit bibirnya.
Dia tidak tahu harus berkata apa, lebih memilih untuk diam.
Jika misinya gagal, uang dari Liana akan pasti diambil kembali.
"Aku bisa melihat kamu datang kemari cuma untuk mendekati kakakku."
"Jangan pura-pura lagi. It
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda