Bab 91 Tanpa Ampun
"Ah!!!" Winda berteriak seperti orang gila, "Clara, beraninya kamu perlakukan aku seperti ini!"
Clara mendengus pelan, lalu berkata dengan tegas, "Sekarang aku nggak takut melakukan apa pun. Kalau lain kali kalian masih berani mengusik aku, hukumannya nggak akan sesederhana minum air toilet."
"Clara! Dasar jalang! Jalang!"
Mata Winda dipenuhi kilatan kebencian.
Sambil menyeka kotoran di wajahnya dengan sia-sia, dia juga terbatuk-batuk menahan muntah.
Clara hanya tersenyum tipis dan berkata dengan santai, "Kalau soal jalang, aku jelas nggak sebanding dengan kalian."
Mendengar itu, kemarahan Winda makin memuncak. Dia menggertakkan giginya dan mengancam, "Clara, tunggu saja! Ayahku nggak akan tinggal diam!"
"Baiklah, akan kutunggu. Mari kita lihat apa yang bisa dilakukan ayahmu padaku."
Usai berkata demikian, Clara menarik Winda dan Hilda keluar dari bilik toilet. Dengan satu dorongan ringan, keduanya terhuyung dan jatuh ke lantai.
Matanya menyapu sekeliling hingga melihat sebuah ember pl

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda