Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Hati yang TersesatHati yang Tersesat
Oleh: Webfic

Bab 66

"Nggak penting, kok." Seketika itu juga, aku langsung mengerti bahwa dokumen-dokumen itu sebenarnya tidak terlalu mendesak. Yudha jelas sengaja melakukannya untuk memberi pelajaran kepada Cici. Aku menatap Yudha dengan ekspresi terkejut. Yudha menatapku dengan tatapan licik. "Bukannya dia memakai posisinya buat menindasmu, ya? Posisiku ini juga bisa menindas siapa pun yang aku mau." Setelah mempertimbangkan dua opsi yang diajukan Yudha, aku pun memutuskan untuk bertanya, "Bisa nggak waktunya lebih fleksibel?" "Grub Zuriawan nggak bisa mengubah keputusan seenaknya saja." "Lalu, kalau salah mengambil keputusan, bagaimana?" tanyaku lirih. "Ya, tinggal potong gaji saja." Aku tercekat. "Kalau terjadi kesalahan di jamuan itu, bagaimana?" "Selama kamu nggak banyak omong, semuanya bakalan baik-baik saja." Yudha melirikku sejenak, menyipitkan matanya, lalu berkata, "Ya kalau sampai ada apa-apa, gajimu dipotong." Aku nyaris menggertakkan gigi gerahamku. Dasar kapitalis kejam! Harta kekayaan Yudh

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.