Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Hati yang TersesatHati yang Tersesat
Oleh: Webfic

Bab 10

Ketika mobil berhenti di lampu merah, Yudha melirik ke arahku. "Bukan pergi ke Kediaman Keluarga Zuriawan, tapi pulang. Aku nggak akan kasih tahu kondisi ibumu. Pulang dan cari tahu sendiri." Keputusan Yudha memang tidak bisa diganggu gugat. Sejak masih kecil, dia sudah bersikap begitu, membuatku hanya bisa terdiam. Tidak lama, mobil berhenti di depan Kediaman Keluarga Zuriawan. Aku benar-benar tidak ingin melangkah masuk, apalagi kembali menginjakkan kaki di vila ini. "Dulu, kita paling suka main di lapangan rumput ini," ucap Yudha tiba-tiba. Aku mengikuti arah matanya. Ayah Yudha ... juga ayahku secara dokumen, selalu memperhatikan kondisi lapangan rumputnya. Tukang kebun khusus ditugaskan untuk merawatnya. Kebetulan, ini sedang musim panas, membuat halaman rumput terlihat begitu subur. Melalui jendela mobil, aku seperti bisa melihat bayangan dua anak kecil di atas rumput. Anak laki-laki itu adalah Yudha, yang selalu nakal berlarian ke sana kemari. Sementara itu, anak perempuan di be

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.