Bab 265
Sepertinya Pamela sedang jengkel hari ini.
Menyadari dirinya sembarangan berbicara dan membuat Pamela marah, Marlon segera mendekat untuk meminta maaf, "Bos, maafkan aku. Nggak akan kuulangi lagi ...."
Pamela hanya merasa jengkel, tetapi bukan jengkel pada Marlon. Dia memutar matanya dengan tak berdaya, lalu berkata, "Sudah, jangan sok kasihan! Akhir-akhir ini, apa ada karya Berenice yang dipasarkan?"
Marlon menjawab dengan serius, "Nggak ada. Semua karya lukis yang dipasarkan akhir-akhir ini adalah karya pelukis luar negeri. Jarang ada karya pelukis dalam negeri."
Pamela memicingkan matanya dan tatapannya menjadi suram. "Ya, bantu aku pantau terus."
"Baik, Bos!"
Sejak tahu dirinya bukan anak kandung Darius, Pamela makin tidak sabar ingin menemukan petunjuk tentang ibunya.
Pamela ingin tahu siapa dirinya.
Siapa ayah kandungnya? Mengapa pria itu meninggalkan dia dan ibu?
Mengapa ibu meninggalkannya di rumah sakit dan tidak pernah kembali? Mengapa ibu menyuruh pria yang tidak memiliki ik
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda