Bab 264
Di Tepi Kahyangan.
Perumahan dengan pemandangan sungai di pusat Kota Marila, hanya ada satu unit per lantai dan harganya sangat mahal.
Di lantai 28 gedung 8.
Begitu masuk ke rumah, Pamela langsung berbaring di sofa. Saking lelah dan mengantuknya, dia tidak ingin bergerak lagi.
Seekor kucing gemuk berwarna putih melompat ke badannya dan merengek minta digendong.
Pamela akhirnya duduk dengan malas-malasan dan menggendong kucing gemuk itu.
Namanya Mimi, ia dipungut oleh Marlon di pedesaan ketika masih kecil. Tahun ini, Mimi sudah berusia 8 tahun.
Mimi tampak gemuk, seperti kucing mahal yang dipelihara dengan baik dari kecil. Sebenarnya, Mimi dari dulu hanya makan makanan sisa dari mereka bertiga dan tinggal bersama mereka di ruang bawah tanah yang gelap dan sempit. Setelah bertahun-tahun, barulah ada lingkungan hidup yang tenteram seperti sekarang, serta makanan kucing lezat yang tak ada habisnya.
Ariel sedang memanaskan susu di dapur terbuka. Dia menoleh ke arah ruang tamu dan bertanya,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda