Bab 86
Aku mengikuti arah yang ditunjuk Nindi, dan di sana sepertinya memang ada seseorang yang terbaring.
Aku dan Riel saling pandang, berpikir kalau di sini masih cukup banyak orang, kami memberanikan diri melihat ke pojok tembok yang gelap dari kejauhan.
Di sana terlihat seorang gadis bertubuh kurus lemah menutup erat kedua matanya, bersandar di tembok. Pakaian compang-campingnya bercampur dengan darah dan terendam lumpur di bawahnya, wajahnya yang pucat di tengah kegelapan membuat hati siapa pun bergidik.
Tangan gadis itu terikat dengan seutas tali kasar, sementara rantai di kakinya sudah putus. Pergelangan kakinya yang sudah lama dibelenggu menampakkan bekas luka merah yang segar.
Riel berteriak dengan keras sambil buru-buru mendekat, "Sabrina!"
Aku mendekat untuk melihat, wajah ini benar-benar mirip dengan Sabrina, tidak heran Riel salah mengenalinya.
Namun, aku dengan cepat menyadari bahwa wanita di depanku terlalu kurus, dia bukanlah Sabrina.
Aku mengusap sudut matanya, bukan lumpur a
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda