Bab 85
"Nggak ada, ayo pergi!"
"Apa jangan-jangan Kak Sabrina minum-minum di rumah temannya, tapi karena sudah larut malam jadi dia nggak pulang?"
Aku mengusap mataku yang lelah sambil berkata, "Kayaknya nggak, deh."
Setelah berjalan beberapa puluh meter, Riel berhenti di depan gerbang besi yang telah usang dan berkarat. Dia menunjuk ke arah sebuah ruangan di lantai dua, dan berujar, "Itu rumah teman Kakakku!"
Tangga menuju ruangan itu sempit dan curam, koridornya remang-remang dengan penerangan seadanya dari lampu di dekat pintu masuk.
Riel mengetuk pintu, dan tak lama kemudian seorang wanita membukakannya.
Wajah wanita itu tampak ramah dengan ekspresi yang teduh.
"Permisi, apa Kak Sabrina ada di sini?" tanya Riel.
"Sabrina? Ah, dia baru saja pergi," jawab wanita itu.
Riel tampak terkejut. "Hah? Pergi? Ke mana?"
"Dia pergi ke tempat temannya," kata wanita itu sambil menyebutkan sebuah alamat.
Setelah memahami situasi tersebut, Riel berterima kasih padanya dan segera pergi denganku.
Sambil be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda