Bab 72
"Ceritanya panjang. Nanti saja sambil pulang," jawabku.
"Tapi, mantan pacarmu belum keluar. Apa kamu nggak mau menunggu?"
Riel bertanya sambil menunjuk ke pintu yang tertutup rapat.
Chelan belum selesai diperiksa?
Tiba-tiba, suara sepatu hak tinggi terdengar mendekat. Seorang perempuan anggun dan cantik berjalan masuk ke ruang tunggu kantor polisi dengan napas terengah-engah.
"Selamat malam, Pak. Saya ingin menjemput Chelan. Di mana saya bisa menunggunya?" tanyanya.
"Oh, Pak Chelan masih dimintai keterangan di dalam. Silakan tunggu di lorong itu sebentar."
Perempuan itu bergegas menuju ke lorong yang ditunjukkan polisi dan berjalan melewati kami. Di wajahnya yang cantik tampak semburat kemerahan, mungkin karena dia terlalu terburu-buru.
Siapa perempuan itu?
Dia sengaja datang untuk menjemput Chelan.
Mungkin Chelan yang memintanya datang.
Aku berkata pelan sambil mengalihkan pandanganku, "Ayo, pulang. Kita nggak perlu menunggu. Sudah ada orang yang menjemputnya."
"Apa?"
Riel yang duduk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda