Bab 71
Ketika pria gemuk itu mengangkat tangan untuk menutupi matanya, aku bergegas merangkak ke arah datangnya cahaya.
Aku masih belum tahu apakah yang datang komplotan pria gemuk itu atau Riel dan teman-temanku.
Namun, aku memutuskan untuk bertaruh.
Tak lama, aku mendengar seruan kaget Riel yang memanggil namaku, "Wilona?"
Aku segera menghambur ke pelukannya.
Setelah melihat keadaanku, teman-temanku langsung waspada. Mereka menjatuhkan senter yang mereka pegang dan mengepung Yudha.
Aku mencoba menahan bibirku yang gemetar dan berusaha mendapatkan suaraku kembali.
"Cepat tangkap orang itu! Dia penculik!" teriakku.
Mendengar seruanku, Yudha menunjukkan tatapan galak. Dia menggertakkan gigi dan bersiap menendang teman priaku yang terlihat paling kurus. Rupanya dia ingin mencoba lari.
"Ah!"
Aku segera menutupi mata Riel dengan tanganku.
Yudha salah memilih lawan. Ethan dibesarkan di keluarga praktisi bela diri. Dia sudah berlatih bela diri sejak usia tiga tahun. Dibandingkan dengan orang seusia
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda