Bab 50
Senyumku mendadak hilang. Ponselku langsung terjatuh membentur lantai mobil dengan kencang.
"Apa? Kenapa?" tanya Chelan.
Aku hanya menatapnya dengan tidak percaya, aku bahkan sampai lupa mengambil ponselku.
"Natalia ada di rumahku," jawabku dengan suara yang agak gemetar. Jantungku terus berdebar, rasa takut menghujam benakku.
Suasana di dalam mobil menjadi hening, yang terdengar hanyalah bunyi tetesan air hujan yang mengenai jendela mobil.
"Tenang saja, dia nggak mungkin ngapa-ngapain ibumu."
Meskipun begitu, mobil Chelan melaju makin cepat. Tangannya mencengkeram setir dengan makin kuat, urat-urat di tangannya menonjol keluar.
Aku pun membungkuk dan mengambil ponselku, lalu teringat pesan yang Natalia kirimkan kepadaku. Aku langsung menelepon nomor itu.
Telepon itu segera diangkat.
"Halo, Kak Wilona."
Natalia menyapa dari ujung telepon sana dengan suara yang terdengar tenang, lembut dan senang.
"Ngapain kamu di rumahku?" tanyaku dengan gemetar takut.
Waktu itu dia bahkan berani menab
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda