Bab 45
Aku pun berbalik badan dan berjalan pergi.
Vero langsung berjalan melewatiku dengan senang sambil membawa tasnya dan bergegas menghampiri Chelan. "Chelan, ayo pulang dengan Ibu. Lihatlah betapa tirusnya wajahmu."
Chelan mengernyit dan melepaskan tangan ibunya yang menggenggam pipinya.
"Kenapa Ibu ke sini?"
"Ayo pulang dengan Ibu. Kamu 'kan masih anak Ibu."
Chelan mundur satu langkah, lalu merapikan kerah bajunya yang berantakan dan menatap ibunya dengan tegas. "Aku nggak akan pulang, Ibu."
Ada yang salah.
Chelan adalah tipe anak yang sangat menghormati orangtuanya. Dia tidak pernah bersikap tidak sopan dengan ibunya sekalipun untuk mengejarku.
Aku bersembunyi di balik tanaman hijau yang ada di lorong, berusaha sebisa mungkin agar kehadiranku tidak dianggap.
Aku ingin menguping pembicaraan mereka.
Vero mengibaskan rambutnya yang tergerai menutupi dada, lalu mencengkeram kerah baju Chelan dengan ekspresi garang. "Chelan! Kami ini orangtua yang membesarkanmu!"
Aku bisa melihat dengan jela
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda