Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Hancurnya AsmaraHancurnya Asmara
Oleh: Webfic

Bab 21

"Ternyata begini rasanya saat kejutan yang sudah disiapkan dengan sepenuh hati malah dicuekin seperti ini." Chelan bergumam dengan putus asa. Di lapangan yang ramai, para anak-anak dengan penuh semangat menggandeng tangan orang tua mereka sambil bertepuk tangan menunggu kembang api dinyalakan. Chelan hanya melewati mereka. Hanya sendirian, tidak lebih dari itu. Saat tahun baru, Chelan datang ke rumahku dengan membawa sekantong besar hadiah, tetapi diusir oleh ibuku dengan sapu. "Beraninya bajingan ini datang lagi. Cepat pergi!" Ibuku dengan gagahnya memegang sapu dan berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang. Mendengar keributan di luar, aku mengintip untuk melihat apa yang terjadi. "Apa yang terjadi?" Ibuku dengan cepat menutup pintu, lalu melambaikan tangannya dan berkata kepadaku, "Cuma penjual barang saja, nggak usah pedulikan. Dia itu hanya penipu!" Aku mengernyit, kemudian kembali untuk menonton drama TV. Sebenarnya pada saat itu, aku melihat sosok Chelan. "Ting tong!" Pesa

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.