Bab 20
Aku membuka tirai, kemudian sebuah ledakan keras memecah keheningan malam. Cahaya terang melesat ke langit.
Kembang api yang indah menerangi seluruh langit malam, bercahaya dan berkilauan. Percikan api memancar ke segala arah, disusul oleh kembang api berikutnya.
Langit dipenuhi dengan kembang api yang menerangi kamarku.
Di Kota Amado, tidak boleh menyalakan kembang api. Jadi, aku sudah bertahun-tahun tidak melihat kembang api.
Saat itu, aku sedikit terharu. Namun, aku tetap bersikap tenang dan berdiri di depan jendela sambil menyilangkan tangan di depan dadaku hingga kembang api ini selesai.
Dua puluh menit kemudian, kembang api pun berakhir.
Dari ujung telepon, Chelan berkata, "Wilona, apa kamu sudah melihatnya?"
Pada saat itu, aku baru sadar bahwa telepon masih tersambung. Lalu, aku menjawab dengan nada ketus, "Lihat apa?"
Sambil memainkan korek api, Chelan berkata dengan suara lembut, "Ini adalah kembang api yang khusus aku siapkan untukmu. Ini hanya untukmu, Wilona."
"Oh, aku hany
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda