Bab 482 Mereka Adalah Keluarganya
"Guru, apa aku boleh mengajak Leonard istirahat sekarang?" Felicia merasa tidak tega. Meskipun anggur herbal buatan gurunya bermanfaat bagi tubuh, mengonsumsinya secara berlebihan tetap saja tidak baik.
"Ya sudah. Apa boleh buat kalau kamu malah khawatir." Sang guru melambaikan tangannya. "Aku lihat Leonard kurang istirahat belakangan ini, jadi aku menyuruh dia minum biar tidurnya nyenyak."
"Kamu ini nggak paham maksud Guru, malah lebih peduli sama orang lain."
"Guru, tentu saja aku paham niat baik Guru," sahut Felicia dengan manja. Lagi pula, bagaimana mungkin gurunya berniat buruk?
"Sudah, pergi sana. Pergi!"
"Terima kasih, Guru."
Felicia berdiri dan membantu Leonard bangun. "Leonard, pamitlah dulu pada Guru dan saudara seperguruanku."
Leonard sudah minum cukup banyak sehingga dia tampak sedikit linglung.
Namun, saat Felicia memintanya untuk berpamitan, pria itu patuh dan mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang.
"Guru, kakak seperguruan, adik seperguruan, selamat tinggal semua

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda