Bab 39
Jika bukan karena pria itu, Kirana seharusnya menjadi anak yang sehat dan bahagia.
Mereka, keluarga yang terdiri dari empat orang, seharusnya hidup bahagia bersama.
Yohana merasakan sakit yang luar biasa di dadanya.
Dia bisa melupakan luka masa lalu, bisa mengabaikan keberadaan Gilbert, tetapi dia tidak bisa mengabaikan perasaan putrinya.
Dia dengan lembut mengelus pipi Kirana yang halus, lalu berkata dengan suara pelan, "Ibu tahu kalau kamu sangat merindukan Ayah. Tapi Ibu nggak bisa membiarkanmu mengakuinya sebagai Ayah. Kalau kamu mengakuinya, kamu nggak akan kembali ke sisi Ibu, sama seperti Kakak yang selalu bersama Ayah. Apa Kirana mau seperti itu?"
Mata besar Kirana berkedip beberapa kali. Ketika membayangkan bersama Ayah berarti harus berpisah dengan Ibu, dia segera menggelengkan kepalanya dengan keras.
Dia memeluk leher Yohana erat-erat, memberikan banyak ciuman kecil tanpa henti.
Yohana memahami perasaan putrinya. Dia balas memeluk Kirana erat-erat di dadanya.
Dengan suara se
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda