Bab 47
Johan tertawa keras, seakan-akan mengejek dirinya sendiri, "Memuakkan?"
Dia berbicara sambil mencengkeram pipi gadis itu dengan kuat, seakan-akan ingin meremasnya hingga hancur.
Rasa sakit membuat Sheila mengerutkan keningnya. Dia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Johan, tetapi usahanya sia-sia.
Dasar gila!
Sheila spontan mengangkat kakinya dan menginjak kaki Johan dengan keras.
Karena kesakitan, Johan melepaskan cengkeramannya pada gadis itu dan mundur.
"Sheila, kalau kamu terlalu galak, itu membuatmu nggak menarik sama sekali."
Karena menghadapi orang gila seperti Johan, Sheila melontarkan kata-kata kasar padanya, "Persetan denganmu! Johan, aku sama sekali nggak menyukaimu. Kamu..."
Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Johan tiba-tiba berteriak keras, "Diam! Tutup mulutmu!"
Dia mengatakannya sambil menendang lemari sepatu di sampingnya dengan keras.
Suara benturan menggema di ruangan itu.
Vas bunga di atas rak sepatu pun jatuh ke lantai dan pecah.
Sheila tersentak kaget,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda