Bab 450
"Aku bersama dia, kamu cemburu?" Nada bicara Julian penuh hiburan dengan api hasrat dan godaan di matanya.
Victoria sangat marah.
Dia merasa kalau dia dan Julian tidak berada di satu frekuensi. Keduanya seperti berbicara dalam dunia yang berbeda.
"Julian, jangan terlalu berlebihan. Aku benar-benar akan berteriak!"
"Aku tahu kamu akan berteriak. Saat kamu tidur denganku, kamu berteriak dengan sangat ekspresif dan merdu."
Wajah Victoria langsung memerah. Rona pipinya menjadi sewarna dengan warna kelopak matanya. "Kamu ... nggak tahu malu! Cowok mesum! Nggak tahu diri!"
Alis Julian mengerut, lalu dia memberikan komentar dengan suara pelan, "Kata-katamu kasar sekali."
Namun, dia tidak terlihat marah.
Sebaliknya, dia terlihat seperti sedang mempermainkan seekor hewan peliharaan.
Di mata Julian, Victoria adalah seekor kelinci yang sedang kesal karena diganggu.
Kelinci itu memang bisa menggigit, tetapi luka yang diberikannya tidak besar. Malah, hal itu justru membangkitkan hasrat untuk bermai
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda