Bab 463
Aku tertegun, agak tidak percaya dengan pendengaranku.
Aku bertanya, "Caroline, omong kosong apa yang kamu katakan?"
Caroline masih tetap serius, lalu berkata, "Vanesa, aku tahu kamu bukan wanita yang nggak setia. Tapi, kamu dengan susah payah bisa mendapatkan pria yang baik dan mencintaimu, jadi kamu harus lebih berhati-hati."
Aku tak berdaya, "Kenapa aku harus berhati-hati? Bukan, Caroline, kamu sudah salah paham. Alken memang orang seperti ini, dia suka memberikan barang kepada wanita. Dia juga sering mencari Wendy untuk membeli lukisan dan berusaha mendekati Jane. Dia memang pria yang pintar memikat hati wanita."
Caroline melotot ke arahku, mengeluarkan bros dan melemparkannya padaku. "Kalau begitu, katakan padaku, berapa harga bros ini?"
Aku mengamati bros dengan saksama, yang paling mencolok adalah permata safir yang mirip sepotong permen buah. Di atasnya terdapat berlian kecil dan kerajinan yang merupakan merek terkenal, jika dihitung beserta keuntungan merek ...
Aku ragu dan be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda