Bab 453
Bu Diana langsung terdiam, tetapi ekspresinya tetap tidak begitu enak dilihat.
Rafael melirik kami berdua, lalu menyuruh orang untuk mengantar Bu Diana pergi.
Sebelum pergi, Bu Diana menoleh dan menatap putranya dengan tajam sambil berujar dengan dingin dan tegas, "Rafael, kamu nggak boleh memberikan uang satu sen pun kepada Novia!"
"Kenapa Ibu merisaukan soal itu?" tanya Rafael sambil mengernyit.
Amarah Bu Diana pun tersulut.
Dia berbalik badan dan berjalan menghampiri, lalu berujar sambil menatap putranya, "Jangan lupa bagaimana pelacur itu berusaha tidur dengan ayahmu! Dia juga sudah mencuri banyak sekali barang-barang Ibu! Sudah bagus kita nggak menuntut dia!"
Rafael pun buru-buru menenangkan ibunya, "Ibu hari ini pasti lelah, nggak usah membicarakan hal-hal yang membuat kesal."
Bu Diana hendak menyahut, tetapi aku melangkah maju dan menyelanya, "Ayo, biar kuantar pulang, Bibi."
Setelah itu, aku memapah Bu Diana keluar.
Kami naik mobil dan ekspresi Bu Diana terlihat begitu murung.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda