Bab 452
Bu Diana pun mengernyit menatapnya, sorot tatapannya makin tajam, "Kok kamu bisa ada di sini?"
Novia sontak terdiam, sepertinya dia terkejut ditanya seperti itu dan tidak tahu harus berkata apa.
Rafael pun melangkah maju. "Bu, Novia di sini karena dia bekerja paruh waktu sebagai model. Ibu 'kan pernah menggendongnya waktu dia masih kecil?"
Bu Diana tiba-tiba tertawa mencibir, auranya yang tidak mau dekat-dekat dengan sembarang orang terpancar.
"Ibu sudah tua, sudah nggak ingat lagi hal-hal kecil seperti itu," sahutnya dengan dingin.
"Ayo kita masuk bersama, Rafael, Vanesa," lanjutnya. "Ada banyak orang yang ingin bertemu dengan kalian di dalam sana."
"Iya, ayo kita masuk," sahutku sambil mendekat dan memegang lengan Bu Diana. "Bibi 'kan bintang acara malam ini, pasti ada banyak orang yang ingin berfoto dengan Bibi."
Barulah setelah itu Bu Diana tersenyum.
Dia menepuk-nepuk lenganku dengan lembut dan berkata dengan nada yang terkesan menjurus, "Vanesa memang paham situasi sekali. Peremp
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda