Bab 444
Bunyi dering yang nyaring membuatku hampir melompat lagi.
Aku menatap layar ponsel, melihat nomor yang sangat familiar. Setelah ragu beberapa saat, akhirnya kutekan tombol jawab.
Ponsel tersambung, dan seolah napasku ikut terhenti.
"Halo?" Suara seorang pria terdengar dari ponsel. Suaranya begitu merdu, jernih, dan lembut. Nada bicaranya yang sedikit menggulung membuat orang tanpa sadar menurunkan kewaspadaan.
Aku terdiam selama dua detik sebelum membuka suara, "Halo? Siapa ini?"
Terdengar tawa pelan di seberang sana, lembut dan menyenangkan, "Haha, Nona Vanesa, mencarimu ternyata nggak mudah."
Aku menangkap maksud tersembunyi dalam ucapannya. Sedikit kikuk, aku berkata, "Ini ... Pak Revan, ya?"
"Benar. Hari ini, kebetulan bertemu denganmu adalah sebuah kejutan. Bertahun-tahun tak bersua, kamu makin menawan dan memikat," katanya dengan suara yang tetap tenang tetapi penuh kesan mendalam.
Nada bicaranya memang agak formal, tetapi sama sekali tidak membuat orang merasa terganggu.
Aku mul
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda