Bab 29
Aku mendengarkan dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Aku terus mengobati luka di tubuh Lucas.
"Valen?"
Lucas memanggilku beberapa kali sebelum aku akhirnya menengadah.
Aku bisa melihat pantulanku di bola matanya dengan jelas, serta lingkaran mata yang memerah.
Lucas pun mengelus pipiku dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Aku mendorongnya dengan tangan yang terus gemetar. "Apa kamu nggak pernah berpikir kalau kamu sengaja menjadi umpan begini dan jatuh ke tangan mereka, mereka akan langsung membunuhmu?"
Lucas langsung memelukku dengan erat sambil mengecup-ngecup pipiku dan berbisik, "Maaf, aku benar-benar menyesal nggak berpikir panjang dan malah melibatkanmu dalam bahaya."
"Ini nggak akan terjadi lagi."
"Pokoknya, aku akan mendiskusikan apa pun itu denganmu, oke?"
Entah kenapa hidungku jadi terasa makin perih. Air mata yang sebelumnya kutahan langsung mengalir turun dengan deras.
Makin lembut suara Lucas, makin kencang aku menangis seolah-olah aku ingin menghabiskan sem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda