Bab 28
Sekitar sepuluh menit kemudian, terdengar keramaian di luar pintu.
Aku menggenggam tongkat kayu dan refleks berdiri di depan Lucas untuk melindunginya. Ekspresiku terlihat makin tegang.
Pintu pun terbuka dan lima orang pria berjalan masuk. Salah satu dari mereka memegang parang, sementara empat orang lainnya memegang tongkat bisbol.
Mereka segera menemukanku dan Lucas yang bersembunyi di sudut.
Begitu pintu dibuka, Lucas bersandar pada dinding dan memiringkan tubuhnya di atasku.
Aku tahu Lucas sengaja melakukan hal ini supaya orang-orang itu lengah, jadi aku juga bersikap dengan sangat kooperatif.
Orang-orang itu pun langsung mengejek, "Orang cacat ini memang nggak berguna! Lihat, dia bahkan nggak bisa berdiri dan butuh dilindungi wanita."
"Benar-benar pecundang."
Si kepala kudi menatapku dengan tajam, lalu menyerahkan sebilah pisau kepada bawahan di sampingnya, "Sayang sekali kalau orang cacat sepertimu punya istri secantik ini, paling kamu cuma bisa memandanginya. Lebih baik buatku s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda