Bab 78
Saat mendengar kata-kata ini, Sovian melihat kekhawatiran di wajahnya, tetapi mengesampingkan wajah tanpa menghiraukannya.
Jeremy di sampingnya sontak marah saat melihat adegan ini.
"Sovian! Devina sedang mengkhawatirkanmu, kenapa kamu bersikap seperti ini?"
"Kamu tidak pantas mengatur sikapku!"
Saat ini Sovian telah kembali ke kondisi sebelumnya. Dia langsung membantah Jeremy, di sisi lain juga tidak berniat menghiraukan Devina.
Dulu dia selalu menganggap Devina sebagai kakak kandungnya, tetapi kenyataan di gedung sekolah membuat hatinya tersakiti.
Meskipun dia tahu bahwa itu adalah reaksi orang biasa saat menghadapi kritis, dia juga sangat tidak suka ditinggalkan.
Terutama ditinggalkan oleh orang yang dipercayainya.
Devina mengedipkan mata saat melihat sikap Sovian. Dia menundukkan kepala.
"Sovian, kejadian hari ini memang salahku. Kalau bukan karena aku nekat membawamu ke sana, kamu tidak bakal mengalami hal semacam ini .... Kakak mau meminta maaf padamu," katanya.
Devina berkata de
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda