Bab 58
Saat Silvia dan Petrus menerima panggilan dari rumah sakit dan tiba di rumah sakit, Sinthia dan Yanto baru saja dikeluarkan dari ruangan operasi.
Kedua kaki Sinthia memiliki patah tulang dengan tingkat keparahan yang berbeda, serta gegar otak ringan.
Yanto agak beruntung, hanya satu lengannya yang patah, yaitu lengan yang sebelumnya dirangkul oleh Sinthia itu.
Hal yang membuat orang sulit percaya adalah kedua mobil saling tabrakan, sopir yang seharusnya mengalami dampak paling besar ternyata hanya mengalami luka ringan. Setelah membilas luka dan membalut, bahkan tidak perlu inap di rumah sakit untuk pengawasan.
Silvia tidak sempat menghiraukan sopir. Saat melihat Sinthia yang raut wajahnya pucat pasi berbaring di ranjang pasien, hatinya sontak terasa sakit dan air mata mengalir. Tubuhnya yang memang lemah sontak bergoyang, untungnya dipapah oleh perawat di sampingnya.
"Sinthia, anakku yang kasihan. Padahal beristirahat di rumah, kenapa harus keluar? Kalau terjadi sesuatu padamu, bagaim
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda