Bab 57
Yanto melihat kondisi Sinthia yang sudah dua malam tidak tidur, sama sekali tidak seperti putri dari Keluarga Gunawan yang sebelumnya. Sudut bibirnya bergetar, "Kenapa kamu seperti ini?"
Dua hari terakhir ini Sinthia mengalami siksaan mental. Saat mendengar pertanyaan ini, dia sontak menangis dengan sedih.
Dia menangis sambil menerkam ke pelukan Yanto, "Kak Yanto, dua hari terakhir ini aku selalu dapat mimpi buruk. Aku hampir tidak tahan, huhuhu ...."
Yanto menatap Sinthia dalam pelukannya dengan agak kesal.
Sebelum ketemu Cindy kembali, dia merasa dirinya telah membuat keputusan yang tepat.
Akan tetapi, saat bertemu sama Cindy, dia malah menyadari bahwa Sinthia ini benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan Cindy.
Penampilannya kalah, sifatnya kalah, sekarang bahkan latar keluarganya juga tidak bisa menandingi Cindy.
Yanto sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus pasrah terhadap Sinthia dan membuat perjuangan terakhir.
Awalnya dia merasa berdasarkan posisi dirinya dalam hati Cindy
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda