Bab 88
Sania marah sampai matanya kemerahan. "Kak Nindi, kamu bilang nggak mau pakai uang keluarga lagi, 'kan?"
Dia tidak percaya Nindi memiliki uang untuk beli pakaian semahal itu.
Nindi memberikan kartu banknya kepada manajer toko. "Silakan bayar, aku akan coba lagi nanti."
Si Dua tidak terima, sehingga dia berteriak pada manajer toko. "Jelas-jelas kita dulu yang lihat ini, bagaimana bisa dijual ke orang lain? Kami adalah anggota premium!"
Manajer toko begitu sopan ketika menjawab, "Biasanya, kami mengacu pada pesanan. Meskipun Nona Nindi nggak punya kartu anggota, statusnya adalah Nona Besar dari keluarga Lesmana, tamu istimewa di toko kami."
"Dia sudah diusir dari rumah, Nona Besar dari mana!"
Manajer toko tenang sekali saat menanggapi, "Ini hanya pertengkaran sepele. Lagi pula, hubungan darah nggak bisa diputuskan."
Nindi Lesmana adalah satu-satunya adik kandung dari keluarga Lesmana dan itulah faktanya.
Sania menangis karena jengkel. "Aku telepon Kak Leo."
Tidak boleh biarkan Nindi meli
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda