Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 78

Nindi berhenti melangkah, hatinya sangat cemas. Seingatnya, di kehidupan sebelumnya, Nando hanya menderita sakit maag biasa dan tidak punya masalah kesehatan serius. "Nindi, sampai kapan kamu mau keras kepala seperti ini? Kak Nando sudah memohon penuh supaya kamu pulang, masih mau minta apa lagi, sih?" "Kejadian alat tulismu rusak sebelum ujian cuma kebetulan." "Bahkan, Kepala Pelayan sudah meminta maaf padamu. Apa lagi yang kamu mau?" "Haruskah kamu minta nyawanya juga?" Nindi terpaku di tempat, mendengar pertanyaan penuh tuduhan dari kakak keenamnya. Seolah-olah dia telah berdosa besar. Dia menoleh, tatapan matanya begitu tajam dan tegas. "Kak Nando dirawat di rumah sakit mana?" tanya Nindi. "Hmm, baru sekarang kamu tanya? Telat, aku nggak akan kasih tahu kamu." Leo tampak kesal. Nindi benar-benar bersikap bak tidak peduli lagi pada keluarganya. Dulu, ketika Nando batuk beberapa kali saja, Nindi menjadi sangat cemas. Namun, sekarang? Sikap dinginnya membuat Leo kecewa dan marah. Nind

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.