Bab 76
Dia memutar ulang video pertandingan tadi seraya mulai menjelaskan secara rinci.
Suaranya tenang, logis, dan analisisnya sangat tepat.
Setelah menyelesaikan ulasan pertandingan pertama, lawan yang tadi bersikap kurang ajar padanya buru-buru minta maaf secara terbuka di ruang siaran langsung. "Maaf, Kak. Tadi aku ceroboh banget. Masih sempat buat minta maaf sekarang, 'kan?"
Nindi santai saja saat menjawab, "Ah, nggak apa-apa. Toh, aku ini yang menang."
"Ah, kenapa Dewi ini bisa begitu baik hati dan keren, sih?"
"Langsung menjadi penggemar! Jarang-jarang ada pemain cewek baru dan berbakat. Harus didukung, nih!"
Mulutnya hampir kering karena terus memberi analisis proses PK dari sepuluh pertandingan tadi.
Setelah meneguk sedikit ait, dia berkata, "Hari ini, siarannya sampai di sini dulu. Besok kita lanjut lagi."
Saat itu juga, layar siaran langsungnya dipenuhi hadiah berupa roket besar.
Nindi agak kesal ketika melihat nama LeSky Gaming di layarnya. Sebenarnya, Leo ingin apa?
Bukankah tadi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda