Bab 48
Cakra seketika menyadari sesuatu yang aneh pada wajah Nindi. Wajahnya terlihat pucat dan lesu, seolah-olah ada yang tidak beres.
Ketika dia meraba dahi Nindi, suhu tubuhnya tidak menunjukkan tanda demam.
"Di mana yang nggak nyaman?" tanya Cakra cemas.
Nindi merasakan telapak tangan Cakra yang dingin, suaranya pun terdengar parau dan lemah. "Perutku sakit, mungkin karena tadi makan terlalu pedas."
Nindi sudah terlalu lama tidak menyantap makanan seperti itu. Kemungkinan perutnya kesulitan beradaptasi.
Cakra menarik tangannya kembali, berbalik untuk mengambil tablet pencernaan dan meletakkan segelas air di depan Nindi.
Nindi dengan lesu menelan tablet pencernaan itu.
Cakra memandangnya sebentar, lalu mengangkat pensilnya dan berkata, "Sudah, nggak usah dikerjakan lagi. Hari ini istirahat saja."
Nindi sedikit merasa tidak nyaman. Entah kenapa, dia merasa mungkin tamu bulanannya juga sudah datang.
Baru saja beranjak berdiri, Nindi seketika merasakan arus deras dalam tubuhnya.
Tubuhnya seke
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda