Bab 49
Cakra melirik Zovan dengan tatapan dingin. "Kamu ngapain ke sini sih?"
Zovan menyeringai lebar, tak peduli dengan nada dingin itu. "Aku lagi gabut. Jadi, ya nemenin kamu. Hehehe."
"Hm. Kalau gitu, kamu bisa pergi sekarang," balas Cakra ketus.
Sembari membawa kantong belanjaan, Cakra berjalan menuju lift. Namun, tentu saja, Zovan tetap mengekor di belakangnya. "uhh, dingin banget. Aku malah makin pengen nempel."
Seakan tak tahu malu, Zovan juga ikut masuk ke dalam lift apartemen bersama Cakra. Matanya melirik kantong belanjaan yang dibawa temannya itu. "Wah, wedang jahe? Seriusan, ini kamu beli? Si bocah lagi datang bulan, ya?"
"Hm," gumam Cakra acuh.
"Ya ampun! Kalau aku nggak lihat sendiri, aku nggak akan percaya kalau seorang Kak Cakra Julian, bisa beli barang kebutuhan wanita sampai wedang jahe segala. Kamu perhatian banget, Kak."
Perlu dicatat, sosok Cakra Julian selama ini selalu dikenal sebagai pria dingin yang jarang menunjukkan kepedulian terhadap wanita.
Bukan karena tidak lak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda