Bab 43
Semburan serbuk putih seketika bertebangan memenuhi udara.
Yanuar sontak terkejut dan spontan memaki, "Nindi! Apa-apaan kamu!"
Bisa dikatakan, pangeran kaya seperti Yanuar ini hampir menyaksikan segala nikmat duniawi. Namun, ini jelas pertama kalinya dia berhadapan dengan seorang gadis kekanakan yang berani datang membawa alat pemadam api ke hadapannya!
Usai memadamkan lilin-lilin dekorasi, Nindi terlihat kesal dan tidak sabaran. "Dengar ya, aku nggak suka sama kamu. Jadi, jangan pernah lagi tunjukkan pemandangan kekanakan dan membosankan kayak gini di depan mataku. Camkan itu!" katanya tajam.
Hari itu, dia sedang menstruasi, sulit membayangkan betapa jengkelnya perasaan Nindi sekarang.
Seketika itu juga, seseorang mulai mendekat ke arahnya.
"Kamu menarik, Nindi. Sifatmu juga unik, aku suka!" seru Yanuar tertarik dengan wanita di depannya.
Ucapan itu justru membuat Nindi berbalik lagi, kali ini tanpa ragu menyemprotkan alat pemadam ke wajah Yanuar. Pangeran kaya itu memekik, matanya me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda