Bab 42
"Kak Nindi, kamu marah ya? Aku cuma khawatir kamu ditipu sama pria itu, makanya aku ingatin kamu," seru Sania pura-pura polos.
Nindi menoleh, sorot matanya tajam. "Nggak usah sok baik," balasnya dingin seperti es.
Nindi tahu persis maksud tersembunyi di balik perkataan Sania, bukan untuk kebaikan, melainkan ingin menjatuhkannya. Lagi pula, Nindi memang tidak tertarik menjalin hubungan dengan pangeran kaya itu.
Usai membalas singkat, Nindi melangkah masuk ke dalam gerbang sekolah.
Nindi menegakkan ranselnya, dengan wajah putih bersih tanpa ekspresi, menciptakan aura yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa terintimidasi.
Tanpa sadar, para siswa yang berkerumun langsung membuka jalan untuknya.
Bagaimanapun, nama Nindi adalah legenda. Terutama karena kemenangan kombinasi dua belas serangannya di dunia e-sport. Kini, dia adalah bintang baru yang menjadi incaran banyaknya tim e-sport profesional.
Namun, latar belakang keluarganya yang merupakan keluarga Lesmana dan kekuasaan Leo di lin
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda