Bab 44
Leo semakin kesal dengan Yanuar. "Argh, sudahlah! Percuma ngomong sama bocah! Lain kali, aku yang langsung bicara empat mata sama orang tuamu!"
"Ayo, naik mobil!" ujar Leo meraih pergelangan tangan Nindi.
Nindi, meskipun refleks ingin menarik tangannya, pada akhirnya harus mengikuti kehendak Kakak Keenamnya dan masuk ke dalam mobil.
Sementara itu, Sania ikut mengejar. "Kak Leo, kamu marah ya sama omonganku tadi? Tapi yang aku bilang itu 'kan memang fakta. Aku nggak mau kalian ribut. Lagian, Yanuar itu juga anak keluarga kaya dari Kota Yunaria. Kalau sampai berantem, kakak bakal kesulitan berhadapan sama keluarga Gunawan di Kota Yunaria."
Amarah Leo sebenarnya sedang berada di puncak.
Namun, hatinya langsung meluluh usai mendengar Sania memanggilnya. "Kalau sampai berita ini sampai di telinga Kak Darren, dia pasti akan mencari masalah dengan keluarga Gunawan!"
Sania seketika tercekik, hatinya merasa tidak nyaman.
Pada akhinya, perlakuan mereka terhadap si adik kandung memang berbeda.
Oh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda