Bab 23
Nindi merasa sangat terkejut menyadari dia kini berada di pelukan Candra.
Pria itu menundukkan kepalanya, hanya mampu melihat dahi mulus Nindi, sementara rambut basah wanita itu menggantung di antara mereka.
Dia menelan ludahnya sambil perlahan melepaskan pelukan wanita itu, "Ini baju baru, nggak pernah aku pake, terus pake sandal yang ada dulu."
Tatapan Nindi tertuju pada pakaian yang tergeletak di ambang pintu, wajahnya tampak merona, "Makasih," ucapnya.
Melihat Nindi yang tampak tidak bersalah, Cakra menegurnya dengan nada kesal, "Kalo udah malem, Lain kali jangan sembarangan buka pintu."
"Iya, soalnya aku juga tau kalau kamu yang ngetok pintu."
Tatapannya berusaha meyakinkan.
Cakra segera mengalihkan pandangannya dan berbicara dengan canggung, "Jangan lupa kunci pintunya dari dalam."
Senyum tipis menghiasi wajah Nindi, dia memandangi ruangan yang asing baginya. Sekarang, dia siap untuk memulai kembali lembaran baru dalam hidupnya.
Sambil mengistirahatkan tubuh di atas kasur dan men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda