Bab 22
Setelah bertahun-tahun, hanya Nindi yang berhasil melakukan teknik sulit itu.
Mereka berdua memasuki dunia game dan bekerja sama dengan sangat baik untuk menyelesaikan misi.
Cakra berhenti sejenak dan bertanya, "Kamu pernah main karakter Prajurit?"
"Nggak, aku biasanya main karakter penembak."
"Coba deh kamu ganti ke karakter prajurit, siapa tahu kamu cocok."
Mendengar hal itu, sorot mata Nindi langsung berubah menjadi tajam.
Dalam kehidupan sebelumnya, orang itu juga pernah memintanya memainkan karakter prajurit.
Namun, saat itu dia lebih tertarik untuk memainkan karakter penembak, terutama karena Kak Leo sedang membutuhkan seorang penembak di tim E-Sportnya.
Nindi terperengah, jangan-jangan Cakra merupakan sosok yang pernah dia temui di kehidupan sebelumnya?
Dia sangat menyesal karena tidak memiliki kesempatan untuk bertemu lagi dengan orang itu dan mengungkapkan rasa terima kasihnya.
"Kenapa liat aku kayak gitu?" tanya Cakra.
"Enggak apa-apa," balasnya Nindi cepat. "Ngomong-ngomong,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda