Bab 374
Makan malam berlangsung sangat tenang karena Richard sama sekali tidak menunjukkan sikap sebagai bos.
Mario hampir tidak bicara, kecuali sesekali mengambilkan makanan untukku dan menanyakan apakah aku mau minum. Sikapnya dingin seakan-akan dialah bos yang sebenarnya.
Setelah acara makan selesai, Richard pergi dengan Mercedes-Maybach yang sederhana.
Arthur yang sempat minum pun memesan layanan sopir pengganti.
Sambil menunggu, Arthur merangkul bahu Mario sambil bertanya, "Klein, gimana? Puas dengan pertemuan hari ini?"
Mario menyingkirkan tangannya seraya membalas, "Kamu sudah kebanyakan minum."
"Nggak, aku tahu kamu takut aku bicara sembarangan. Tenang saja, aku tahu batasnya," ucap Arthur sambil mencoba merangkul bahu Mario lagi.
Kali ini, Mario langsung menahan pergelangan tangannya. Dia memberi tahu, "Pak Arthur, aku paling nggak suka bahuku ditepuk orang lain. Dalam kepercayaan tertentu, setiap orang punya energi di bahunya. Kalau ditepuk, kamu mungkin saja bisa merusak keberuntung
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda